🐍 Dinding Rumah Kayu Bugis
Konstruksi rumah adat Bugis terdiri dari tiang-tiang (alliri) dan pasak (pattolo) yang terpasang secara "ringan", sehingga memudahkan bangunan untuk dibongkar pasang, digeser, bahkan dipindah-pindah lokasinya dengan digotong secara ramai-ramai. Demikian adalah penjelasan mengenai rumah adat Bugis.
Dinding terbuat dari papan kayu yang disusun. Rumah Adat Bugis memiliki pintu pada dinding depan, sebagai jalan keluar/masuk rumah. Tempat pintu selalu diletakkan pada bilangan ukuran genap. Bila penempatan pintu ini tidak tepat pada bilangan genap, dapat menyebabkan rumah mudah untuk dimasuki pencuri atau penjahat.
Rumah Bugis ini juga memakai konsep rumah panggung yang dibuat dari bahan berbagai jenis kayu. Ciri khasnya ada pada atap yang berbentuk pelana dengan timpalaja yang jumlahnya disesuaikan dengan status sosial pemilik rumah. Timpa Laja atau gevel ini adalah bidang segitiga antara dinding dengan pertemuan atap. 4. Rumah Adat Suku Luwuk
Kekayaan budaya masyarakat Sulawesi Selatan terlihat, salah satunya, pada rumah adat yang dibangun dengan penuh makna filosofis. Pada bangunan rumah adat khas Bugis yang merupakan warisan turun temurun, dibangun dengan konsep rumah panggung berbahan kayu dengan tinggi sekitar tiga meter.
Kolong Rumah disebut dengan awabola (Bugis) dan siring (Makassar), yaitu ruang yang terletak antara lantai rumah dan tanah. Berfungsi sebagai tempat bersantai, bermain, tempat menyimpan alat-alat pertanian dan binatang ternak.
Bahkan bagi orang bugis, rumah merupakan sebuah objek yang menentukan kelangsungan hidupnya dari segi pandangan kosmis. Pembangunannya juga didasarkan pada pembuat desain yang dipengaruhi oleh pemahaman atas simbol kosmis. Makrokosmos merupakan simbol yang dijadikan acuan utama dalam struktur bangunan rumah adat bugis.
Konsep arsitektur rumah tradisional Bugis dengan Pemenuhan Kebutuhan ruangan dibangun oleh para leluhur suku bugis, untuk memberikan perlindungan bagi para penduduk bugis saat itu.
Rumah Bugis Tradisional merupakan contoh model rumah Asia tenggara yaitu rumah panggung dari kayu yang atapnya berlereng dua dan kerangkanya berbentuk huruf H terdiri dari tiang dan balok yang dirakit tanpa pasak atau paku Tianglah yang menopang lantai dan atap sedangkan dinding hanya diikat.
Menurut Pelras, (2006: 265). Kerangka bentuk rumah tradisional Bugis berbentuk huruf "H", berupa tiang-tiang dan balok yang disambung tanpa menggunakan pasak atau paku. Tiang-tiang inilah yang menopang dan menyangga lantai dan atap. Dinding rumah hanya diikat pada tiang luar.
.
dinding rumah kayu bugis